BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis
Penelitian
Jenis
penelitian ini adalah “true eksperimental” ciri utama dari penelitian ini adalah
sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok control diambil
secara random dari populasi tertentu. Metode eksperimen adalah metode yang
paling banyak dipilih dan paling produktif dalam penelitian. Bila dilakukan
dengan baik, studi eksperimental akan menghasilkan bukti yang paling benar
berkaitan dengan hubungan sebab akibat.[1]
Tujuan pemilihan jenis penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan
penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah dan Pembelajaran Kooperatif tipe student team Acievemen division dalam
meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
B. Tempat
dan Waktu Penelitian
1.
Tempat
Penelitian
ini akan dilaksanakan di SMPN 2 Lingsar Jl. Lingsar no. 25 Batu Kumbung
Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat.
2. Waktu
Penelitian
ini akan dilaksanakan pada semester ganjil di kelas VIII materi SPLDV (Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel) SMPN 2 Lingsar tahun pelajaran 2013/2014.
C. Populasi
dan Sampel Penelitian
1.
Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.[2]
Berdasarkan pendapat di atas, maka yang dimaksud dengan populasi adalah
keseluruhan objek yang akan dikenai penelitian. Jadi, sebagai daerah populasi
yang menjadi generalisasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII
SMP Negeri 2 Lingsar semester I (satu) tahun pelajaran 2013/2014; yang terdiri
dari 9 kelas yaitu kelas VIII.1, VIII.2, VIII.3,VIII.4, VIII.5 sampai dengan VIII.9.
Berdasarkan hasil observasi jumlah siswa kelas VIII dari masing-masing kelas adalah, sebagai berikut:
Tabel
3.1 Data Jumlah Siswa Kelas VIII
SMP Negeri 2 Lingsar.
No
|
Kelas
|
L
|
P
|
Jumlah Siswa
|
1.
|
VIII.1
|
14
|
18
|
32
|
2.
|
VIII.2
|
22
|
20
|
42
|
3.
|
VIII.3
|
23
|
19
|
42
|
4.
|
VIII.4
|
20
|
20
|
40
|
5.
|
VIII.5
|
23
|
19
|
42
|
6.
|
VIII.6
|
24
|
17
|
41
|
7.
|
VIII.7
|
12
|
19
|
31
|
8
|
VIII.8
|
25
|
16
|
41
|
9
|
VIII.9
|
23
|
16
|
39
|
Jumlah Keseluruhan
|
186
|
164
|
350
|
Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah populasi kelas
VIII SMP Negeri 2 Lingsar tahun pelajaran 2013/ 2014 berjumlah 350 siswa. Berdasarkan
uji homogenitas dengan menggunakan uji fiser
yaitu dengan ketentuan apabila diperoleh maka variansnya
homogen dan sebaliknya, melalui hasil ulangan semester ganjil pada siswa ketika kelas VII, dapat disimpulkan bahwa kelas VIII bersifat homogen
2. Sampel
Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi. Sedangkan Suharsimi
Arikunto memberikan pengertian, bahwa sampel adalah
sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
Sampel adalah sebagian dari populasi terjangkau yang
memiliki sifat yang sama dengan populasi. Jadi, sampel dalam penelitian ini
adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti yaitu siswa kelas VIII.1 dan VIII.5 SMP Negeri 2 Lingsar tahun pelajaran 2013/2014.
D.
Rancangan Penelitian
Rancangan
atau desain penelitian adalah rencana dan struktur penelitian yang disusun
sedemikian rupa sehingga kita dapat memperoleh jawaban atas
permasalahan-permasalahan penelitian. Rancangan penelitian
atau desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah posttest-only control design. Dimana
dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kelompok
pertama diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe student team acivemen division sedangkan
kelompok dua diberi perlakuan dengan metode pembelajaran berbasis masalah. Setelah
diberikan perlakuan, kedua kelompok akan diberikan tes akhir untuk mengetahui
adakah perbedaan. Adapun
alur dari rancangan penelitian, adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1. Skema rancangan penelitian
Berdasarkan
bagan di atas, dalam penelitian ini akan dipilih secara random dua kelompok siswa yang berasal dari populasi kelas VIII, satu kelompok sebagai kelas eksperimen dan satu
kelompok sebagai kelas eksperimen juga. Setelah kedua kelompok tersebut terpilih, pada kelompok
eksperimen akan diberikan perlakuan berupa model
pembelajaran kooperatif tipe student
team acivemen division
dan pada kelompok lain akan diberikan perlakuan berupa Pembelajaran
Berbasis Masalah. Pada pertemuan
terakhir, kedua kelompok tersebut akan diberikan tes akhir (
posttest ) yang sama untuk mengetahui hasil dari perlakuan yang diberikan,
kemudian akan diuji dengan menggunakan uji statistik.
E. Teknik
Pengumpulan Data
Agar
penelitian ini dapat mencapai tujuan, maka dalam penelitian ini dilakukan
beberapa cara pengumpulan data yaitu sebagai berikut:
1.
Metode Tes
Tes adalah alat
atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian. Adapun
tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tes tertulis.
Pada tes yang dilakukan oleh peneliti ini menggunakan tes uraian dan cara
pemberian skor menggunakan penskoran analitik, Penskoran analitik ini digunakan
untuk soal-soal ujian yang batas jawabannya sudah jelas dan terbatas, misalnya
ujian pada bidang studi matematika atau ilmu-ilmu alam.[3]
2.
Metode Obsevasi
Observasi atau
pengamatan merupakan suatu alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengamati dan mencatatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.
Adapun data yang hendak diperoleh dengan menggunakan metode ini adalah keadaan
lingkungan sekolah.
3. Metode
Wawancara
Wawancara merupakan suatu bentuk komunikasi verbal jadi
semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi. Metode wawancara
digunakan untuk mengeahui atau mencari informasi tentang pelaksanaan PBL dan
Kooperatif tipe STAD dan hal-hal lain yang berhubungan dengan lokasi
penelitian.
4. Metode
Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu teknik untuk mencari data
mengenai hal-hal atau variabel-variabel berupa catatan-catatan, transkip, buku,
surat kabar, majalah, dan sebagainya. Adapun metode dokumentasi ini peneliti
gunakan untuk memperoleh data tentang: Sejarah pertumbuhan dan perkembangan SMP
Negeri 2 Lingsar. Dafatr guru maupun pegawai, Letak geografis, Data tentang
jumlah siswa Tahun Pelajaran 2013/2014. Dan data tentang sarana dan prasarana
serta data-data yang tidak terjangkau dengan metode wawancara dan Observasi.
F. Instrumen
Penelitian
Instrumen
adalah alat yang digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti.
1.
Instrumen Tes
Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa,
terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran
sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.[4]
Adapun bentuk tes
prestasi belajar yang digunakan pada penelitian ini adalah tes dengan soal berbentuk Isian.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrument Penelitian
pada Materi Pokok SPLDV.
Kompetensi Dasar
|
Materi
|
Indikator
|
No. Soal
|
Skor total
|
2.1. Menyelesaikan sistem Persamaan Linear dua variable
|
Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel
|
1.
Menyebutkan Perbedaan PLDV dan SPLDV
2.
Mengenal SLDV dalam berbagai bentuk dan variabel
3.
Menentukan penyelesaian dengan grafik,
substitusi, dan eliminasi.
|
1
|
10
|
2
|
15
|
|||
3.a
|
25
|
|||
3.b
|
25
|
|||
3.c
|
25
|
|||
Skor Maksimum
|
100
|
2. Instrumen Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan suatu alat pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengamati dan mencatatat secara sistematik gejala-gejala
yang diselidiki[5]. Teknik observasi ini sebagai pendukung teori dalam latar belakang
penelitian yakni digunakan sebagai cara untuk mengetahui ternyata salah satu
metode yang telah digunakan adalah metode PBL dan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD.
3. Instrumen Wawancara
Wawancara merupakan
alat pengumpulan data atau informasi dengan cara tanya jawab sepihak yang
dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian. Wawancara adalah instrumen pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh
informasi langsung dari sumberny.[6] Yakni pada guru mata Pelajaran
matematika, Penggunaan metode wawancara ini bertujuan untuk memperoleh data
yang berhubungan dengan permasalahan yang terjadi di SMP Negeri 2 Lingsar. Dan
salah satu hal yang diupayakan adalah dengan menerapkan Metode Pembelajaran PBL
dan STAD.
4. Instrumen Dokumentasi
Dokumentasi, dari
asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Didalam melaksanakan
teknik dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti
buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan
harian,dan sebagainya. Jadi, Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai
hal-hal atau variabel dari berbagai sumber tertulis.
Metode dokumntasi ini digunakan untuk mengetahui bagaimana gambaran umum
SMP Negeri 2 Lingsar yaitu, data siswa, frofil sekolah, letak geografis,
keadaan sarana dan prasarana, keadaan guru/pegawai, keadaan siswa dan struktur
organisasi yang berada di SMP Negeri 2 Lingsar baik dalam bentuk gambar maupun
tulisan serta dokumentasi dalam bentuk gambar yang berorientasi pada kegiatan
belajar dan evaluasi saat penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD
dan PBL.
G. Teknik
Analisis Data
1. Uji Analisis Prasyarat
a. Uji
Normalitas
Data
Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah sampel
dalam penelitian ini berasal dari populasi yang normal atau tidak. Metode yang digunakan
Chi kuadrat. Langkah-langkah penggunaannya adalah sebagai berikut:
a)
Menentukan
jumlah kelas interval
b)
Menentukan
panjang kelas interval.
c)
Menyusun ke dalam
tabel distribusi frekuensi sekaligus tabel
penolong untuk menghitung harga Chi kuadrat hitung.
d)
Menghitung fh (frekuensi yang diharapkan)
e)
Memasukan
harga-harga fh ke dalam tabel kolom fh sekaligus menghitung harga-harga (fo-fh)2 dan Harga adalah merupakan
harga Chi kuadrat () hitung.
f)
Membandingkan
harga Chi kuadrat hitung dengan Chi kuadrat tabel. Bila harga Chi kuadrat hitung lebih kecil
dari pada harga Chi kuadrat tabel, maka distribusi data dinyatakan normal, dan
bila lebih besar dinyatakan tidak normal.
Dalam penilitian ini Chi kuadrat hitung
dibandingkan dengan harga Chi kuadrat
tabel dengan dk (derajat kebebasan) =
dan taraf signifikan yang ditetapkan = 5%,
jika Chi kuadrat hitung lebih kecil dari Chi kuadrat tabel maka distribusi data
tersebut dinyatakan normal dan sebaliknya.
b. Uji
Homogenitas Varian
Untuk
menentukan kelas yang sama (homogen) digunakan rumus uji-F sebagai barikut:
2.
Uji
Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyarat
analisis, baru dilakukan analisis data lebih lanjut yaitu:
a. Pengujian
Hipotesis
Mean barangkali adalah ukuran
paling memuaskan untuk mengukur karakteristik suatu kelompok. Suatu eksperimen
diadakan untuk membandingkan dua metode pembelajaran. Disini peneliti memilih
kelas VIII SMP Negeri 2 Lingsar untuk dijadikan populasi. Dan memilih dua
kelas, satu kelas ditetapkan sebagai kelompok eksperimen, kelompok satunya
sebagai eksperimen juga. Tes signifikasi perbedaan antara dua mean, disebut t test. Test t melibatkan perhitungan rasio antara varian eksperimen (perbedaan
yang nampak antara dua mean sampel) dan varian kelas eksperimen.
Terdapat dua rumus t-test yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua
sampel independen. Nama rumusnya Separeted
varians dan Polled Varians. Dan peneliti menggunakan rumus Polled Varians yaitu kelas VIII.1 dan
VIII.5. Dan juga karena data sudah berdistribusi normal, dan ke dua kelas
tersebut homogen.
Adapun
hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Hipotesis
awal (Ho)
Tidak
ada perbandingan antara metode pembelajaran Berbasis Masalah dan Kooperatif
tipe STAD dalam meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi SPLDV Pada Siswa
Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 2 Lingsar Tahun Pelajaran 2013/2014.
2. Hipotesis
Alternatif (Ha)
Ada perbandingan antara metode
pembelajaran Berbasis Masalah dan Kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan Hasil
Belajar Matematika Materi SPLDV Pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP
Negeri 2 Lingsar Tahun Pelajaran 2013/2014.
Kriteria
pengujian Hipotesis:
a. Jika
t hitung < t
tabel , maka Hipotesis nol diterima.
b. Jika
t hitung > t
tabel , maka Hipotesis nol ditolak.
H0 (Hipotesis Nihil)
menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara dua variabel.[8]Separated
Varians digunakan jika variansnya tidak homogen, yaitu:
Polled
varians digunakan jika variansnya
homogen, yaitu:
Dalam penilitian ini hasil perhitungan t-tes hitung dibandingkan dengan
harga t-tes tabel dengan dk (derajat kebebasan) dan taraf signifikan yang ditetapkan = 5%,
jika t-hitung lebih besar t-tabel maka Ha diterima dan sebaliknya.
[1]
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan kuantitatif dan kualitatif,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2008), h.64
[3] Djemari
mardapi,Tekhnik Penyusunan Instrumen Tes Dan Non Tes. (Yogyakarta: Mitra
Cendikia Press. 2008), h. 130-131.
[7]
Irzani dan Rifa’I, Pengantar Statistik Matematika,
(Yogyakarta:Media Grafindo Press, 2011), h.149