PENGUATAN
PERAN KELUARGA DALAM PENDIDIKAN ANAK
Keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang menjadi awal mula pondasi Bangsa. Bagaimana
bentuk karakter anak sangat dipengaruhi dari cara mendidik anak oleh kedua
orang tuanya. Peranan keluarga menjadi tolak ukur bagaimana sifat dasar anak.
Anak yang beasal dari keluarga baik-baik maka akan berpengaruh besar pada sifat
dasar anak tersebut. Seperti ungkapan “buah jatuh tidak jauh dari pohonnya ”.
ungkapan ini sungguh sangat masuk akal dimana anak akan meniru tingkah laku Ibu
Bapaknya. Jika anak sejak kecil dibiasakan untuk belajar, membaca, mengaji dan
kegiatan positif lainya maka anak nanti dewasanya akan mengulang lagi kebiasaan
kecilnya tersebut. Hal ini berdasarkan sebuah riset yang menyatakan bahwa pada
saat dewasa nanti akan mengulang kebiasaan masa kecilnya karena rekaman masa
kecil itu sangatlah kuat.itulah pentingnya
penguatan peranan keluarga dalam pendidikan anak.
Berdasarkan hasil penelitian sekitar
50% kapabilitaas kecerdasan orang dewasa telah terjadi ketika anak berumur 4
tahun, 80% telah terjadi perkembangan yang pesat tentang jaringan otak ketika
anak berumur 8 tahun dan mencapai puncaknya ketika anak berumur 18 tahun, dan
setelah itu walaupun dilakukan perbaikan nutrisi tidak akan berpengaruh terhadap perkembangan kognitif.
Hal ini berarti
bahwa perkembangan yang
terjadi dalam kurun waktu 4 tahun pertama sama besarnya dengan perkembangan
yang terjadi pada kurun waktu 14 tahun berikutnya. Sehingga periode ini
merupakan periode kritis bagi anak, dimana perkembangan yang diperoleh pada
periode ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan periode berikutnya hingga
masa dewasa. Sementara masa emas ini hanya datang sekali, sehingga apabila
terlewatkan berarti habislah peluangnya. (sumber artikel:)
Karena itulah pemerintah
mencanangkan wajib belajar 9 tahun, tapi sebenarnya pendidikan yang paling
bagus adalah pendidikan yang dibawa anak dari rumahnya. Tinggal bagaiman anak belajar
bersosialisasi dilingkungan bergaul di sekolah. Sehingga peran penting orang
tua adalah bagaimana memantau anaknya tanpa anak menyadari dirinya dipantau.
Karena terkadang anak yang beranjak masa remaja sangat banyak persaingan diluar
sana, dan terkadang orang tua sulit berkomunikasi dengan anaknya yang lebih
senang bergaul dengan teman-teman sebayanya. Jalin komunikasi yang baik dengan
anak, seihingga anak dan orang tua saling memahami fungsi masing-masing
keluarga. Anak yang sudah ditanami sejak kecil nilai-nilai agama, taat pada
Yang Maha Kuasa, berbakti pada orang tua singkatnya beriman dan bertakwa, akan
terbawa sampai beranjak dewasanya nanti. Jalinan komunikasi yang baik dengan
anak sehingga anak lebi terbuka membagikan setiap kejadian yang terjadi sehari-hari,
bergaul dengan siapa saja, hoby, kesukaan, minat dan permasalan apa saja yang
terjadi pada anak.
Tugas seorang ibu, ibu
adalah teladanku. Bangun pagi-pagi untuk mempersiapkan sarapan untuk keluarga
(suami dan anak-anaknya). Sebelum mempersiapkan itu semua ibu bangun ketika
subuh, solat berjamaah dengan ayah dan anak-anak, mandi, bersih-bersih kamar,
beres-beres, menyapu halaman dan ruangan rumah. Itu dilakukan setiap hari, melihat
ubannya ibu sebagai tanda usia ibu sudah tidak muda lagi, perjuangan
menjalankan hidup dan pengalaman hidupnya terlhiat dari sikap dan raut muka
kelelahan. Sehingga suatu ketika ibu merasa jenuh dengan semua ini, terkadang
ada ungkapan-ungkapan kasar keluar dari mulut ibu karena kesalahan- kesalahan
anaknya yang tidak patuh dan sulit diatur. Kekasaran kata-kata ibu itu
mengandung makna kebenaran, ibu yang lebih dewasa, lebih banyak pengalaman
dalam hidup, wajarla terkadang manusia mengalami kejenuhan. Sekasar apa pun ibu,
surga tetap berada pada kakinya. Sebagai anak masih banyak yang harus
dipelajari, dipaami, dihayati dan direnungkan, kewajiban anak berbakti pada
orang tua. Kalau ingin mencontoh kedisiplinan, keuletan lihatlah seorang ibu
setiap harinya begitu disiplin menjalani tugas sehari-harinya sebagai ibu rumah
tangga. Tepat waktu menyiapkan makanan, tepat waktu mengurus usaha
kecil-kecilannya sambil mengurus keluarga dirumah. Alamdulillah merintis usahanya
sejak menikah sampai anak-anaknya besar,
dan sekarang usahanya sudah cukup maju. Karena suda sejak dewasa Ibu ibu sudah
terbiasa hidup susah.
Perjuangan seorang ayah,
ayah adalah suri tauladan bagi anak-anaknya. Ayah juga hidup susah dari sejak
kecil, terbiasa menahan lapar sejak kecil, mencari sesuap nasi sejak kecil. Hal
itu menjadi motivasi yang tinggi bagi ayah sampai akirnya sesukses seperti
sekarang ini. Sejak remaja beliau suda menjadi buru tani, bertani sambil
mengajar ngaji, dan mengajar di madrasah. Ayah dari pagi sampai malam kerja dan
kerja. Pada malamnya tidak tidur tetapi ia menanam padi dan sayur mayor dan
sampai subur melimpah semua apa yang telah ia tanam. Sedangkan pagi-paginya ia
langsung mengajar tanpa sama sekali pernah tidur dan ketika jam istirat barulah
ia sangat-sangat capek dan tak terasa tertidur di meja guru. Beliau ayaku
sangat bangga menceritakan pahit getirnya keidupannya dulu. Jasa-jasanya untuk
ku tidak ada tandingannya bagiku, dialah aya terbaikku, suri tauladan nyata
untukku. Ayah mengajarkanku banyak hal , walaupun aku anaknya tidak akan bisa
sehebat ayahku, dan tidak ada yang dapat menggantikan satu-satunya manusia pilihan
yang menjadi ayahku, tidak ada yang bisa menandingi perjuangan, pengorbanan,
pemikiran ayah termasuk aku. Ayahku adalah orang yang langka sedunia dan aku di
takdirkan menyaksikan mukjizat Allah SWT. Bersama orang-orang hebat Ibu dan Ayah.
Jasa-jasa kalian tidak bisa aku balas dengan apapun di dunia ini, sekalipun aku
berjuang sampai mati, dalam seumur hidupku tetap saja tidak bisa ditebus dengan
apapun jua. Kalianlah yang terbaik dunia dan Akhirat. I LOVE U FOREVER untuk
kedua orang tuaku, saying, cinta dan doaku untuk kalian.
0 komentar:
Posting Komentar